Start dari sini jalan mulai berubah dari aspal, ke paving dan jadi jalan berbatu |
Beristirahat sebentar setelah melewati tanjakan berbatu yang cukup panjang. Dari spot ini menuju ke bukit jengkoang sekitar 600 meter lagi, dan terlihat masih menanjakkk lagiii hahahaha.... |
Memasuki area perkebunan / bukit Jengkoang |
Bukit Jengkoang |
Sewaktu kami akan pulang, di perjalanan turun... kami tertarik dengan sebuah rumah yang terlihat antik meski terlihat tidak terawat. Ternyata rumah tersebut justru mengandung nilai historis dari bukit jengkoang ini sendiri.
Iseng² foto rumah tersebut sy upload di status WA saya, tak lama kemudian saya di balas via WA sama teman saya yg bernama pak william yg juga tinggal di malang.
Pak william menanyakan perihal rumah tsbt, dan dari percakapan di WA sy baru tahu sejarah dari rumah tsbt dan penamaan dari bukit jengkoang.
Ternyata rumah tsbt dulu ditinggali oleh papa dr pak william yg bernama Jungkwang.
Dulu dipergunakan sebagai villa pribadi.
Pak Jungkwang sendiri tinggal dan mengerjakan serta mengelola kebun di sekitar rumah tsbt sekitar 30 tahunan. Karena sudah usia semakin senja, maka rumah tsbt dijual sekitar tahun 2012.
Rumah tsbt lantai 3, di depan ada kolam ikan, dan dibelakang dulunya buat kandang kuda.
Penamaan bukit jengkoang berasal dari pemilik rumah tsb Pak Jungkwang. Tp penduduk byk memanggil Pak Jengkoang.
Maka Jadilah nama Jengkoang
Cukup menarik ... hehehehe
No comments:
Post a Comment